Sabtu, 13 Oktober 2018

Penyebab bayi MPASI sembelit, beserta Solusinya



1.    Porsi makan yg terlalu BANYAK
2.    Naik tekstur terlalu cepat, usahakan tiap kenaikan tekstur dilakukan secara BERTAHAP.

3.    Kebanyakan SERAT.
      Bayi yg terlalu banyak konsumsi serat justru rawan sembelit, kebutuhan serat bayi berbanding terbalik dgn dewasa. Jika orang dewasa sembelit, maka harus bnyk konsumsi serat untuk melancarkan BAB-nya. Sebaliknya bayi yg terlalu bnyk konsumsi serat justru rentan sembelit. Sehingga cek kembali jenis2 sayur+buah yg sudah diberikan ke bayi. Jika memberikan buah+sayur yg kaya serat, imbangi dengan memberikan sumber lemak tambahan, atau berikan buah yg minim serat tapi kaya air. 

4.    Kurang sumber lemak, itu mengapa dalam menu MPASI disarankan memberikan sumber lemak tambahan, baik berupa pemberian bahan makan berlemak (spt alpukat) atau pemberian minyak yg dicampurkan pada mpasi (EVOO/Minyak Sayur).

5.    Mulai kenalkan air putih secara bertahap. Air putih dapat membantu mencerna makanan dan membantu membersihkan mulut+gigi bayi setelah makan.

6.    Sembelit jg merupakan salah satu tanda alergi, cek jika ada kemungkinan bahan makanan yg dikenalkan adalah pencetus alergi pada bayi.

Pencernaan bayi berbanding terbalik dgn orang dewasa. Jika orang dewasa butuh serat banyak sedikit protein dan lemak, sedangkan bayi butuh banyak protein dan lemak, sedikit serat tapi cukup.

Orang dewasa dikasih pepaya maka pencernaannya lancar. Sedangkan sebagian besar bayi akan tambah sensitif jika diberi pepaya krn bnyk mengandung serat.

Sebaiknya bayi usia 10-14 hari perkenalkan dengan menu tunggal ya dears, terdiri dari 1 jenis bahan makanan saja tiap kali makan.
Fungsinya untuk menu perkenalan dan untuk mengetahui ada pemicu alergi tidak, jika bahan makanan sudah dicampur satu sama lain, maka kita tidak tau pencetus alerginya darimana.

Tiap anak memiliki reaksi terhadap pemberian bahan pangan yg berbeda-beda. Itu sebabnya dianjurkan tiap ibu punya "food-diary" sehingga memudahkan untuk menganalisis bahan pangan yg telah diberikan terhadap reaksi yg dialami oleh anak.

Adapun untuk mencegah sembeliat, berikan bayi lemak tambahan, selain fungsinya dapat membuat gurih makanan, menambah kalori makanan, juga membantu menlancarkan pencernaan.

Sumber lemak tambahan untuk bayi terdapat pada, santan, minyak kedelai, minyak kelapa, minyak kelapa sawit (minyak goreng biasa aneka merek: Filma, Bimoli, Tropical), minyak jagung, minyak zaitun baik ELOO maupun EVOO (Filippo Berio, Borges, Bertolli), mentega, margarin (Blueband, Filma). Cara menyajikan lemak tambahan adalah dengan tidak melalui proses pemanasan, takaran yang di sarankan adalah : untuk minyak 2sdt-1sdm per porsi makan, untuk mentega/margarine adalah 1/2-1 sdt.

Jangan lupa berikan air putih. Air Putih dapat diberikan sejak usia 6 bulan.
Pada tahap perkenalan tidak harus ditarget sekian mL, yang penting dapat dikenalkan secara bertahap dan simultan karena tidak semua bayi mudah menerima air putih diawal MP-ASI. Kegunaan dari air putih adalah membantu membersihkan mulutnya setelah makan, dan bisa membantu mencerna makanan.

Pepaya dan Pisang tinggi serat, pemberian serat berlebih justru memperparah sembelit. Itu sebabnya dianjurkan untuk seimbang memberikan protein dan lemak karena kebutuhan serat bayi tidak sama dgn orang dewasa.

Sembelit bukan berarti mengganti semua menu dgn buah. 

1. Cukup evaluasi menu.
2. Kurangi serat.
3. Perkaya asupan protein dan lemak.
4. Bantu dgn selingan buah yg mengandung banyak air: pir, jeruk, semangka, buah naga. Serta buah kaya lemak: ALpukat.
5. Memodifikasi bahan makanan.
6. Membuat food-diary.
7. Coba Lakukan Gerakan Gowes/pijat ILU.

Jika khawatir segera ke dsa ya, karena kita tidak boleh memberikan obat pencahar, baik melalui mulut maupun dubur, tanpa petunjuk dokter.


Postingan ini diikutsertakan dalam One Day One Post bersama Estrilook Community'.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar